Monday, April 29, 2019

ALKOHOL-FENOL


LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU DASAR TEKNIK KIMIA I

    


                 SEMESTER                            : IV (EMPAT)
                 TAHUN AJARAN                 : 2016/2017
                 HARI/TGL. PERCOBAAN  : RABU/10 MEI 2017
                 KELOMPOK                          : XX (DUA PULUH)
                 JUDUL PERCOBAAN         : ALKOHOL-FENOL
NAMA
NIM
YONNA AFRILIA
160405003


Keadaan Ruangan :
Tekanan Udara         : 760 mmHg
Suhu                 : 30°C
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017


ABSTRAK

Alkohol-Fenol merupakan senyawa yang mengandung gugus (-OH). Walaupun memiliki kesamaan tersebut, alkohol dan fenol sangat berbeda. Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hydrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus –OH, sedangkan fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Tujuan dalam percobaan ini adalah untuk mempelajari reaksi yang terjadi pada alkohol dan fenol terhadap reagen tertentu, serta untuk mengetahui perbedaan keduanya. Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah aquadest (H2O), butanol (C4H9OH), etanol (C2H5OH), fenol (C6H5O), kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) dan propanol (C3H7O). Alat yang digunakan adalah batang pengaduk, beaker glass, corong gelas, gelas ukur, neraca elektrik, pipet tetes, rak tabung, spatula dan tabung reaksi. Prosedur percobaan untuk kelarutan alkohol-fenol adalah dimasukkan 1 ml butanol, 1 mil etanol, 1 ml propanol dan 1 gr fenol kedalam masing-masing tabung reaksi, lalu ditambahkan 2 ml aquadest  pada masing-masing tabung reaksi. Begitu pula dengan 2 ml KOH 10% dan NaOH 10%. Hasil yang diperoleh dari uji kelarutan dengan air adalah butanol tidak larut dalam aquadest, sedangkan etanol, fenol dan propanol larut dalam aquadest. Hasil yang diperoleh dari uji KOH 10% dan NaOH 10% adalah butanol dan propanol tidak larut dalam KOH 10% dan NaOH 10%. Sedangkan etanol dan fenol larut dalam KOH 10% dan NaOH 10%.

Kata kunci : alkohol, aquadest, butanol, etanol, fenol




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Alkohol dan fenol merupakan dua senyawa organik yang mempunyai struktur yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol melekat langsung pada cincin aromatik. Hidrokarbon berlaku sebagai dasar pengelompokan senyawa organik. Suatu senyawa non organik yang mana mengandung rantai karbon atau cincin atom-atom yang sama yang akan dibahas terbatas pada devirate sederhana yang diperoleh dari menggantikan satu, dua, atau tiga atom hidrogen dalam molekul hidrokarbon.
Suatu senyawa non-organik, yang mengandung rantai karbon ataupun cincin atom yang sama yang kemudian akan dibahas secara terbatas pada devirate sederhana yang diperoleh dari menggantikan satu dua, atau tiga atom hydrogen didalam molekul hidrokarbon atau senyawa hidrokarbon (Nisba, 2014) .
Oleh karena itu, perlu dilakukan percobaan mengidentifikasi jenis alkohol dan suatu senyawa fenol serta membuktikan kelarutan alkohol dan fenol dalam air dan dengan reaksi alkali berdasarkan teori.

1.2    Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang timbul dalam percobaan ini adalah :
1.      Bagaimana mengetahui perbedaan antara alkohol dan fenol.
2.      Bagaimana mempelajari reaksi alkohol fenol dengan reagem tertentu.

1.3    Tujuan Percobaan
 Percobaan alkohol-fenol ini bertujan untuk :
1. Mengetahui perbedaan antara alkohol dengan fenol.
2. Mengetahui reaksi alkohol-fenol dengan reagen tertentu.


1.4    Manfaaat Percobaan
Adapun manfaat yang diperoleh pada percobaan alkohol-fenol adalah :
1.      Mengetahui perbedaan antara alkohol-fenol.
2.      Sebagai sumber informasi dan referensi terkait alkohol dan fenol.

1.5    Ruang Lingkup Percobaan
Percobaan alkohol-fenol dilakukan di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, pada keadaan :
Tekanan Udara            : 760 mmHg
Suhu Ruangan             : 300C
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquadest (H2O), butanol (C4H9OH), etanol (C2H5OH), fenol (C6H5O), kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) dan propanol (C3H7O). Sedangkan peralatan yang digunakan antara lain batang pengaduk, beaker glass, corong gelas, gelas ukur, neraca elektrik, pipet tetes, rak tabung, spatula dan tabung reaksi.


                                                                   
                                                                     BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1  Alkohol
Alkohol adalah senyawa dimana satu atau lebih atom hidrigen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus hidrooksil (-OH). Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat yang mudah menguap (volatil) tergantung pada panjang rantai atom karbonnya. Semakin pendek rantai karbon, semakin mudah menguap (volatil). Kelarutan alkohol semakin rendah seiring dengan bertambah panjangnya ranatai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus hidroksil (-OH) yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat non polar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya (Zulfikar, 2010).
Menurut tempat terikatnya gugus –OH, alkohol dapat dibagi : 
       1.  Alkohol primer, yaitu alkohol yang mengikat gugus –OH pada atom C primer
       2.  Alkohol Sekunder, yaitu alkohol mengikat gugus –OH pada atom C sekunder
       3.  Alkohol Tersier, yaitu alkohol mengikat gugus –OH pada atom C tersier.
       Reaksi-reaksi yang terjadi dalam alkohol :
1.      Reaksi Subtitusi : reaksi ini dapat terjadi dalam larutan asam, sedangkan
                             dalam keadaan netral tidak.
2.      Reaksi Eliminasi : reaksi ini menghasilkan alkena karena melepaskan air
                             maka reaksi ini disebut reaksi dehidrasi.
3.      Reaksi Oksidasi  : reaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol primer,
                             sekunder, dan tersier.
(Aminah, dkk, 2011)

2.2  Fenol
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat Kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan struktturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.
Fenol merupakan salah satu komponen kimia tumbuhan yang memiliki manfaat sangat besar bagi tumbuhan maupun manusia. Senyawa fenol memiliki cincin aromatic dan adanya satu atau dua penylih hidroksil. Senyawa fenol lebih cenderung larut dalam air, karena senyawa ini biasanya berikatan dengan gula. Senyawa fenol mencakup beberapa golongan senyawa bahan alam. Mulai dari flavonoid, phenil propanoid, kuiinon phenolic, lignin melanin, dan tannin merupakan golongan senyawa fenol.
Fenol didapatkan melalui oksidasi sebagian pada benzene atau asam benzoate dengan proses Rasching. Fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara. Fenol merupakan komponen utama pada antiseptic dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (Tricholorophenol) (Alawiyah, 2013).

2.3  Kelarutan Alkohol-Fenol
Alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air, sedangkan alkil padaannya tidak larut dalam air. Kelarutan alkohol didalam air disebabkan oleh ikatan hidrogen antara molekulnya dengan air. Bagian hidrokarbon seperti ini bersifat hidrofob yaitu menolak molekul-molekul air, makin panjang bagian hidrokarbon akan makin rendah kelarutan alkohol dalam air.
Fenol agak sukar larut dalam air dan hanya membentuk dua fase, fenol yang larutannya bersifat asam lemah karena mengalalmi oksidasi alkohol dengan bagian organic kecil seperti methanol atau etanol jauh miriip seperti air, sehingga larut dengan air.
Alkohol dengan rantai karbon pendek cukup larut dalam air. Kelarutannya adalah karena ikatan hydrogen antar molekul dengan molekul air. Namun, kelarutan air alkohol mulai menurun ketika panjang rantai bertambah. Ketika jumlah atom karbon bertambah non-polaritas rantai karbon yang lebih besar mengimbangi polaritas gugus –OH. Alkohol dengan rantai karbon panjang tidak dapat larut, karena mereka kurang padatdaripada air, alkohol yang larut akan membentuk lapisan di atas permukaan air (Amdan, 2008).

2.4    Reaksi dengan Alkali
Fenol dapat direaksikan dengan NaOH, dimana fenol akan melepaskan ion H+.. Alkohol yang dapat direaksikan dengan alkali adalah alkohol yang memiliki rantai atom karbon yang pendek saja. Alkohol dan fenol mengandung gugus –OH  dan karena perbedaan elektronegativitas oksigen dan hidrogen, kedua jenis senyawa diperkirakan bersifat asam di alam. Meskipun keduanya menunjukkan sifat asam (bereaksi dengan logam elektropositif), fenol jauh lebih asam daripada alkohol. Perbedaan kekuatan asam tercermin dalam pembentukan garam phenoxide ketika fenol direaksikan dengan alkali cair sedangkan alkohol tidak bereaksi dalam kondisi ini (Amdan, 2008).

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan
3.1.1  Aquadest (H2O)
    Fungsi : sebagai pelarut
         Tabel 3.1 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Aquadest
Sifat Fisika
Sifat Kimia
1.   Merupakan cairan
1. Tidak dapat terbakar
2.   Tidak berbau
2. Memiliki pH = 7
3.   Berat molekul 18,02 g/mol
3. Merupakan produk stabil
4.   Titik didih 100 °C
4. Tidak bersifat korosif
5.   Tekanan uap 2,3 kPa
5. Tidak beracun
          (ScienceLab, 2013a)

3.1.2 Butanol (C3H7OH)
    Fungsi : sebagai sampel yang akan diuji
    Tabel 3.2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Butanol
Sifat Fisika
Sifat Kimia
6.   Tekanan 0,6 kPa
1. Bersifat stabil
7.   Berwujud cair
2. Dapat menyebabkan iritasi
8.   Berat molekul 74,12 g/mol
3. Mudah terbakar
9.   Densitas 2,55 g/l
4. Mudah larut dalam air
10. Titik didih 117,7 °C
5. Mudah larut dalam metanol
    (ScienceLab, 2013b)


3.1.3   Etanol (C2H5OH)
Fungsi : sebagai sampel yang akan diuji.
Table 3.3 Sifat Fisika dan Sifat Kimia C2H5OH
Sifat Fisika
Sifat Kimia
1.    Berat molekul 46,07 g/mol
1. Dapat larut dalam air
2.   Titik beku -112  C
2. Mudah menguap
3.   Titik didih 78,4 oC
3. Mudah terbakar
4.    Densitas 0,789 g/mol
4. Pelarut untuk senyawa organik
5.     Tekanan uap 59,3 mmHg
5. Rantai hidrokarbonnya panjang
      (Sciencelab, 2013c)

3.1.4 Fenol (C6H5OH)
       Fungsi : sebagai sampel yang akan diuji
       Tabel 3.4 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Fenol
Sifat Fisika
Sifat Kimia
1.   Merupakan cairan
1. Mudah terbakar pada suhu tinggi
2.   Berat molekul 94,11 g/mol
2. Bersifat korosif
3.   Titik didih 182 °C
3. Reaktif dengan oksidator
4.   Titik lebur 42 °C
4. Reaktif dengan logam
5.   Titik nyala 79 °C
5. Reaktif dengan asam
                  (ScienceLab, 2013d)

3.1.5 Kalium Hidroksida (KOH)
       Fungsi : sebagai alkali yang akan direaksikan
                   Tabel 3.5 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Kalium Hidroksida
Sifat Fisika
Sifat Kimia
1.      pH 13
2.      Berat Molekul 56,11 g/mol
3.      Densitas 2,04
4.      Titik lebur 380°C
5.      Titik didih 138°C
1.  Berbentuk solid
2.  Mudah terbakar
3.   Bersifat korosif
4.  Tidak berbau
5.   Berwarna putih
           (ScienceLab, 2013)
3.1.6 Natrium Hidroksida (NaOH)
       Fungsi : sebagai alkali yang akan direaksikan
       Tabel 3.6 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Natrium Hidroksida
Sifat Fisika
Sifat Kimia
1.   Massa molar 39,99 g/mol
1. Warna putih
2.   Densitas 2,1 g/ml
2. Bentuk padat
3.   Titik lebur 381°C
3. Larut dalam air
4.   Titik didh 1390 °C
5.   Kebasaan pKb  2,34
4. Menyerap CO2 secara spontan
5. dilarutkan melepaskan panas
       (ScienceLab, 2013f)

3.1.7 Propanol (C3H7OH)
       Fungsi : sebagai sampel yang akan diuji
                   Tabel 3.4 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Propanol
Sifat Fisika
Sifat Kimia
1.      Rumus molekul  C3H7OH
2.      Massa molar 60,1 gr/mol
3.      Titik didih     97,22 0C
4.      Densitas        2,07 g/cm3
5.      pH 7
1.  Memiliki ikatan hidrogen
2.  Tidak berwarna
3.   Suatu pelarut yang penting
4.  Termasuk  produk yang stabil
5.   Tidak berbau
     (ScienceLab, 2013g)

3.2    Peralatan dan Fungsi
          Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1.  Tabung Reaksi
     Fungsi : sebagai tempat direaksikannya sampel dan pelarut.
2.  Pipet Tetes
     Fungsi : sebagai alat memindahkan cairan dalam skala kecil.
3.  Rak Tabung
     Fungsi : sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
4.  Beaker Glass
Fungsi : sebagai tempat untuk membuat larutan.
5.  Gelas ukur
Fungsi : untuk mengukur volume larutan.
6.  Corong gelas
Fungsi : untuk membantu menuangkan larutan dar botol ke wadah.

3.3 Prosedur Percobaan
       Adapun prosedur yang dilakukan dalam percobaan ini sebagai berikut:
3.3.1    Kelarutan Alkohol dan Fenol
1.  Disediakan alat dan bahan percobaan.
2.  Masukkan masing-masing senyawa yaitu : 1 ml propanol, 1 ml butanol, 1 ml etanol dan 1 gr fenol ke dalam masing-masing tabung reaksi serta diberi label.
3. Tambahkan 2 ml aquadest ke dalam masing-masing tabung reaksi lalu
dikocok.
4.  Amati hasil yang terjadi.
3.3.2    Reaksi dengan Alkali
          3.3.2.1 Reaksi dengan KOH 10 %
1.  Disediakan alat dan bahan percobaan.
2.  Masukkan masing-masing senyawa yaitu : 1 ml propanol, 1 ml butanol, 1 ml etanol dan 1 gr fenol ke dalam masing-masing tabung reaksi serta diberi label.
3. Tambahkan 2 ml KOH 10% ke dalam masing-masing tabung reaksi lalu dikocok.
4.  Amati hasil yang terjadi.
3.3.2.2 Reaksi dengan NaOH 10 %
1.  Disediakan alat dan bahan percobaan.
2.  Masukkan masing-masing senyawa yaitu : 1 ml propanol, 1 ml butanol, 1 ml etanol dan 1 gr fenol ke dalam masing-masing tabung reaksi serta diberi label.
3. Tambahkan 2 ml NaOH 10% ke dalam masing-masing tabung reaksi lalu dikocok.
4.  Amati hasil yang terjadi.
3.4 Flowchart Percobaan
     Adapun flowchart dari percobaan ini adalah:
3.4.1 Flowchart Percobaan Kelarutan Alkohol-Fenol
3.4.2 Flowchart Percobaan Reaksi dengan Alkali
         3.4.2.1 Reaksi dengan KOH 10 %

3.4.2.1 Reaksi dengan NaOH 10 %








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan
       Adapun hasil yang didapat dari percobaan ini adalah:
4.1.1    Kelarutan Alkohol dan Fenol
            Tabel 4.1 Kelarutan Alkohol dan Fenol
Sampel
Pelarut Aquadest
Propanol
Larut dengan aquadest, tidak terjadi reaksi, berwarna bening, tidak ada endapan.
Butanol
Tidak larut dengan aquadest, terbentuk dua lapisan, berwarna keruh.
Etanol
Larut dengan aquadest, tidak terjadi reaksi, tidak ada endapan, berwarna bening.
Fenol
Larut dengan aquadest, terjadi perubahan warna menjadi putih susu.

4.1.2    Reaksi Alkohol dan Fenol dengan Alkali
       Tabel 4.2 Reaksi Alkohol dan Fenol dengan Alkali
Sampel
Reagen KOH 10%
Reagen NaOH 10%
Propanol
Larutan heterogen
Larutan heterogen
Butanol
Larutan heterogen
Larutan heterogen
Etanol
Fenol
Larutan homogen
Larutan homogen
Larutan homogen
Larutan homogen

4.2  Pembahasan
4.2.1    Pembahasan Kelarutan Alkohol-Fenol
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil, alkil tersubstitusi, atau hidrokarbon siklik. Alkohol dapat dianggap merupakan turunan dari air (H-O-H), dimana satu atom hydrogennya diganti dengan gugus alkil.
Fenol merupakan zat kristal tak berwarna yang memilki bau khas. Rumus umum kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksi (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya (Alawiyah, 2013)
Adapun prosedur yang dilakukan untuk uji kelarutan alkohol dan fenol adalah dengan memasukkan 1 ml propanol, 1 ml butanol, 1 ml etanol dan 1 gram fenol dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2 ml H2O dan diamati hasilnya.
Hasil yang didapat dalam percobaan ini adalah  butanol tidak larut dengan air dan membentuk larutan heterogen. Sedangkan, propanol, etanol dan fenol larut sempurna dengan air dan membentuk larutan homogen.
Alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air, sedangkan alkil padatnya tidak larut dalam air. Kelarutan alkohol didalam air disebabkan oleh ikatan hydrogen antara molekulnya dengan air. Bagian hidrokarbon seperti ini bersifat hidrofob yaitu menolak molekul-molekul air, semakin panjang bagian hidrokarbon akan semakin rendah kelarutan alkohol dalam air. Fenol agak sukar larut dalam air dan hanya membentuk dua fase (Amdan, 2008).
Berdasarkan teori yang dijelaskan dengan hasil percobaan yang didapat, sampel yang ditambahkan dengan aquadest  sudah sesuai dengan teori.

4.2.2   Pembahasan Reaksi dengan Alkali
Fenol serupa dengan alkohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatic dengan Ar-OH. Alkohol merupakan senyawa organic dengan rumus molekul secara umum ditulis sebagai R-OH dimana R adalah gugus alkil dan gugus hidroksil (OH) sebagai gugus fungsi (Rombe, 2013).
Adapun prosedur yang dilakukan untuk uji kelarutan alkohol dan fenol adalah dengan memasukkan 1 ml propanol, 1 ml butanol, 1 ml etanol dan 1 gram fenol dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan KOH 10% sebanyak 2 ml. Setelah itu diamati hasilnya. Dan begitu juga dengan reaksi dengan NaOH 10%.
Hasil yang diperoleh pada percobaan ini adalah propanol dan butanol tidak larut dengan KOH maupun NaOH sehingga membentuk larutan heterogen. Sedangkan, etanol dan fenol larut sempurna dengan larutan KOH maupun NaOH sehingga terbentuk larutan homogen.
Alkohol dapat bereaksi dengan logam seperti natrium atau kalium yang membentuk hydrogen bebas dan alkosida. Alkosida logam yang larut dalam alkohol menyerupai basa kuat, sama halnya dengan natriumhidroksida dalam air adalah basa kuat. Sebaliknya fenol lebih asam dari air, fenol jika direaksikan dengan natrium atau kalium akan membentuk fenoksida yang sifat basanya lebih lemah (Rombe, 2013).
Berdasarkan teori yang dijelaskan dengan hasil percobaan yang diperoleh, sampel ditambahkan natrium hidroksida  dan atau kalium hidroksida sudah sesuai teori.




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
                                                    
5.1       Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :
1. Pada percobaan alkohol-fenol dalam air, butanol tidak larut dalam air. Sedangkan, propanol, etanol dan fenol larut sempurna dalam air.
2.   Propanol dan butanol tidak larut dengan KOH 10% dan membentuk larutan heterogen.
3.  Etanol dan fenol larut dengan KOH 10% dan membentuk larutan heterogen.
4.  Propanol dan butanol tidak larut dengan NaOH 10% dan membentuk larutan              heterogen.
5.    Etanol dan fenol larut dengan NaOH 10% dan membentuk larutan heterogen

5.2       Saran
Adapun saran yang dari percobaan ini adalah :
1.     Disarankan untuk memvariasikan konsentrasi pada reagen penguji.
2.  Disarankan untuk menggunakan alkali lain seperti Ba(OH)2, Ca(OH)2 seabagai pembanding.
3.     Disarankan untuk memvariasikan volume sampel dari alkohol-fenol.
4.     Disarankan untuk menggunakan sampel yang memiliki atom C lebih dari lima yang    digunakan sebagai pembanding.
5.   Disarankan untuk lebih berhati-hati dalam menuang bahan-bahan yang digunakan sebagai sampel kedalam beaker glass.




DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, Tuti. 2013. Laporan Praktikum Kimia Terpadu Uji total fenol pada daun kentang. Jurusan Kimia: Universitas Hasanuddin.
Amdani, Raja Eka. 2008. Laporan Praktikum Kimia Organik Dasar Alkohol fenol. Jurusan Kimia: Universitas Hasanuddin
Aminah, Siti; Qotrun Nada; Acelya Kencana P.; Lely Damayanti; Agya Ghalby. 2011. Laporan Praktikum Kimia Organik 1 Alkohol Dan Fenol. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Nisba, Muhammad Nur. 2013. Laporan Lengkap Praktikum Kimia Organik I Percobaan Alkohol Dan Fenol. Makassar: Universitas Alauddin Makassar.
Olii, Helda; Weny J.A Musa; Mardjan Paputungan. 2010. Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Fenol Dari Ekstrak Metanol Biji Pepaya (Carica Papaya Linn). Jurusan Pendidikan Kimia. Fakultas MIPA. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo
Rombe, Yunita Pare. 2013. Laporan Praktikum Kimia Organik Dasar Alkohol dan fenol. Makassar. Universitas Negri Alauddin
ScienceLab.2013a. Aquadest. www.sciencelab.com. Diakses 30 April 2016
                 . 2013b. Butanol. www.sciencelab.com. Diakses 30 April 2016
                 . 2013c. Etanol. www.sciencelab.com. Diakses pada 30 April 2016
                  . 2013d. Fenol. www.sciencelab.com. Diakses 30 April 2016
                  . 2013e. Kalium Hidroksida. www.sciencelab.com. Diakses 30 April 2016
                  . 2013f. Natrium Hidroksida.www.sciencelab.com. Diakses 30 April 2016
                  . 2013g. Propanol. www.sciencelab.com. Diakses 30 April 2016
Zulfikar, Andini Tamara. 2012.  Alkohol dan Sifat-Sifatnya. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.

No comments:

Post a Comment

ALKOHOL-FENOL

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU DASAR TEKNIK KIMIA I                       SEMESTER                             : IV (EMPAT)       ...